REVIEW FILM: PATI PATNI AUR WOH (2019)


By : PUTRI HAWA
REVIEW FILM "PATI PATNI AUR WOH" : RASA KLASIK KURANG AUTHENTIC !
Directore : Mudassar Aziz
Starting : Kartik Aaryan, Bhumi Pednekar, Ananya Panday and Aparshakti Khurana
Rilis : 06 Desember 2019
Score : 3 / 5 ⭐️⭐️⭐️
Sebuah film komedi romantis bisa disebut genre andalan bagi film film bollywood, khas film film bertema masala yang menjanjikan banyak hiburan bagi penonton. Itulah yang coba di sajikan oleh PATI PATNI AUR WOH yang mengusung tema andalan bagi film bollywood, terlebih lagi film ini juga merupakan sebuah remake dari film klasik dengan judul sama. Apakah PATI PATNI AUR WOH memenuhi segala kriteria dari sebuah film komedi romantis yang luar biasa ? berikut ini saya berikan ulasan pribadi saya untuk film PATI APTNI AUR WOH
Mudassar Aziz sadar akan tantangan melakukan remake dari sebuah film sangat klasik ke era masa kini, dan bagi saya dirinya belum menemukan formula yang tepat untuk film ini, tidak mengecewakan tapi masih kurang untuk bisa dikatakan masterpiece.
Meramu sebuah politik gender dari sebuah perselingkuhan dalam balutan komedi harmonis yang menyenangkan, terdengar baik jika kalian menyaksikan film ini di era Kuch Kuch Hota Hai belum tayang. Film ini terbilang lambat dalam menyebarkan premisnya, namun dengan kilmaks yang justru tidak istimewa. Banyak momen manis di film PATI PATNI AUR WOH dibuang begitu saja, saya tidak menemukan ramuan jitu yang memiliki rasa authentic masa kini dari sebuah one liner plot yang mengambil cita rasa klasik. Dari sisi musik saya tidak suka, backscore musik film ini gak enak dan gak membantu mencairkan suasan terutama di momen momen yang memaksa penonton untuk baper, dari lagu pun saya mulai gedek dengan lagu reycyle dari Tanishk Bagchi yang makin hari makin banyak dan makin gak menarik serta tidak kreatif, lagu 'Akhiyon Se Goli Mera' dari film Govinda dan Raveena Tandon yang dihadirkan lagi di film ini bagi saya jauh lebih asyik yang orisinil. Tidak ada krussial momen yang coba dihadirkan film ini, dinamika subplot terasa cukup mengambang kadang di tarik sedikit kemudian di ulur lagi, terus dengan pola yang sama hingga akhir.
Namun PATI PATNI AUR WOH adalah jaminan sebuah persembahan yang menarik, meski terasa sedikit basi tapi gempuran sporadis dari suguhan power of masala sangat menjadi hiburan tersendiri. Film ini sangat mengambil hati saya setiap kebohongan yang coba dilakukan oleh Chintu (kartik aaryan) dan Fahim (aparshakti khurana), disaat saat itu film ini terasa sangat bernyawa, memiliki jiwa yang kuat untuk menarik penonton dengan gejolak rasa menghibur yang sangat baik. Kartik Aaryan tampil cukup baik di berbagai situasi hanya kurang total untuk adegan ngomel ngomel, Bhumi Pednekar tetap bagus walau tidak seluar biasa sebelumnya namun disini porsi Bhumi sangat pas apalagi dengan look secantik ini. Ananya Panday tampil mengejutkan, kualitas akting meningkat dengan peran yang sangat sangat cocok untuk dirinya, aura pelakornya pun terpancar dengan menohok. Tapi buat saya yang aktingnya juara di film ini adalah Aparshakti Khurana, perannya sangat dominan, dialog nya spektakuler, benar benar salah satu sidekick (peran pendukung) terbaik di tahun ini. Sangat pantas rasanya melihat Aparshakti menjadi seorang lead hero bollywood di kemudian hari dan tidak hanya sebagai supporting role. Saksikan juga penampilan Sunny Singh dan juga Kriti Sanon di film ini. Sinematografi film ini cukup eksotis, saya suka cara Chirantan Das mengolah alih setiap momen film ini, volumetric angle film ini sangat baik. Secara dialog film ini terlihat modern, saya suka pembawaan narasinya dan saya suka bagaimana plot film ini di tata side by side dengan rapi terlepas konsep film ini merajuk dari film legend milik Sanjeev Kumar. Film PATI PATNI AUR WOH memiliki banyak kriteria positif bagi penikmat film film bollywood, Mudassar Aziz melakukan eksekusi yang asik dari bagimana film ini di plating (sajikan) meski dengan bahan olahan yang cukup basi.
KESIMPULAN :
Saya berikan jaminan film ini menarik, tidak membosankan, menghibur dan menyajikan cukup banyak hiburan. Komedi yang renyah, cerita yang cukup gurih dan penampilan setiap bintang yang sedap adalah sebuah kesatuan dari persembahan utama yang penuh cita rasa klasik dengan bumbu masa kini. Tapi........ Segala kesan berlalu ketika film ini selesai, tidak ada hal terlalu indah yang bisa dibawa pulang, tidak banyak kisah amat menarik untuk diceritakan, tidak ada sesuatu yang begitu manis untuk di impikan. Saya bukan penyuka film dengan genre seperti ini, tapi saya cukup menikmatinya. PATI PATNI AUR WOH ibarat JAJANAN MURAH JADUL DENGAN BUNGKUS MASA KINI, TETAP DENGAN RASA LAMA NAMUN SEDIKIT BUMBU BARU YANG SEDIKIT MENAMBAH SENSASI KENIKMATAN.***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak