Bollywood ID. Awal bulan Agustus lalu, dikabarkan bahwa Deepika Padukone telah memutuskan keluar atau tidak lagi menjadi bagian daalam film karya Sanjay Leela Bhansali (SLB), 'Baiju Bawra. Meskipun sebenarnya SLB juga ingin mengkasting suami Deepika, Ranveer Singh.
Alasan Deepika menolak proyek tersebut, rupanya karena masalah honor. Menurut sebuah sumber yang layak dipercaya, bahwa Deepika menuntut honor yang sama dengan honor sang suami, Ranveer dalam film itu.
Seperti dilansir dari Bollywoodhungama, aktris berusia 35 tahun itu rupanya minta honor sebesar 20-25 crore rupee (sekitar Rp 40-50 Milyar) untuk perannya dalam 'Baiju Bawra.
"Deepika Padukone termasuk salah satu artis papan atas Bollywood. Kariernya sudah mencuat tinggi, dengan banyak meraih film-film hit, sudah pasti dia akan menaikkan honornya. Untuk 'Baiju Bawra, desas-desusnya adalah bahwa Padukone ingin dibayar dengan honor yang sama dengan pemeran utama pria-nya, yang kebetulan adalah Ranveer Singh," ujar sebuah sumber dari industri film.
"Deepika menuntut honor sebesar Rs 20-25 crore (Rp 40-50 Milyar). Namun, mengingat anggaran dan skala film, sangat kecil kemungkinannya permintaan
Deepika akan dipenuhi. Inilah salah satu alasan, mengapa dia memutuskan untuk keluar dari film itu," tambah sumber tersebut.
Sebelumnya, pada awal Juni aktris top Kareena Kapoor Khan juga menuntut honor sebesar Rs 12 crore (sekitar Rp 24 Milyar) untuk film mitologis berjudul 'Sita. Padahal honor Kareena biasanya adalah sekitar Rs 6-8 Crore (Rp 12-16 Milyar), bisa dibilang Kareena menaikkan honornya sekitar 50 persen.
Film-film Bollywood, sejak dulu selalu mengutamakan pria sebagai aktor utama. Sedangkan para aktris, umumnya dibilang hanya sebagai pelengkap cerita atau lebih kasarnya adalah hanya 'numpang lewat'.
Itu mengapa honor para aktor umumnya lebih tinggi dibanding honor para aktrisnya. Namun kini dengan perkembangan zaman, para aktris mulai dan mencoba menggeser, atau setidaknya mensejajarkan diri dengan para aktor, dengan memainkan peran-peran berbobot atau peran utama dalam film. Dan atas keberhasilannya tersebut, mereka pun merasa layak untuk bersaing dengan para aktor, tak terkecuali dalam soal honor. [Melaty Tagore]