Gara-gara ucapan Shah Rukh Khan di ulang tahunnya, 2 November 2015 lalu, tentang 'Ketidaktoleransian Ekstrim', bintang top Bollywood itu diserang oleh Pemimpin Senior Partai Bharatiya Janata (BJP), Kailash Vijayvargiya. Kailash menuduh bintang 'Kuch Kuch Hota Hai' itu sebagai 'Anti Nasionalis'.
"Shah Rukh Khan hidup di India, tetapi jiwanya adalah Pakistan. Filmnya telah menghasilkan Crore-Croran (bermilyar-milyar), tetapi dia masih berfikir bahwa India tidak toleran," ujar Kailash yang mengoceh di akun twitternya.
"Jika ini bukan Anti-Nasionalis, lalu apa namanya? India telah menjadi anggota tetap di PBB dan semua kekuatan Anti-India termasuk Pakistan telah menciptakan konspirasi," tambah Kailash di akun twitternya yang ditulis dalam abjad India.
Menurutnya, mengucapkan kata 'Lingkungan Ketidaktoleransian' di sebuah negara itu merupakan bagian dari konspirasi.
"Komentar Shah Rukh Khan tentang 'Poin Ketidaktoleransian', itu menyamakan dirinya dengan Pakistan dan Pasukan Anti-India," tambahnya.
"Hari ini ketika seluruh dunia menghormati India, bicara tentang 'Ketidaktoleransian' membuat negara menjadi lemah di mata dunia," lanjut Kailash penuh semangat. Pemimpin BJP itu juga menyinggung keberadaan sang aktor saat terjadi pemboman di Mumbai tahun 1993.
"Ketika beratus-ratus orang tewas dalam peristiwa pemboman di Mumbai tahun 1993, lalu dimana Shah Rukh Khan? Ketika Mumbai diserang pada 26 September (Dikenal dengan peristiwa 26/11), dimana Shah Rukh Khan?" geramnya.
Di ulang tahunnya yang ke 50, pada Senin, 2 November 2015, Shah Rukh Khan bicara dengan tegas melawan apa yang dinamakan 'Ketidaktoleransian Ekstrim' di negaranya, yaitu ketidaktoleransian terhadap kreatifitas dan juga agama, dan itu akan melukai sebuah negara. (Melaty Tagore / RMOLJakarta)
Tags
INFO BOLLYWOOD