SETELAH SINETRON, KINI FILM 'BADHAAI HO' SIAP DI BUAT ULANG VERSI LAYAR LEBAR INDONESIA

Kesuksesan besar film bollywood berjudul BADHAAI HO yang rilis pada tahun 2018 lalu ternyata tidak hanya terasa di negeri asalnya, tapi juga hingga ke indonesia. Tidak dipungkiri kualitas serta orisinalitas yang luar biasa membuat film yang disutradarai oleh Amit Ravindernath Sharma tersebut sangat amat digemari semua kalangan yang membuat film BADHAAI HO sukses secara komersil maupun awarding. Hegemoni luar biasa film BADHAAI HO pun ternyata juga sampai ke indonesia, tidak hanya penonton dan pencinta bollywood saja tapi juga sampai ke layar kaca sinetron indonesia.

Pada awal bulan february lalu sebuah judul sinetron berjudul TAMU TAK DI UNDANG yang diproduksi oleh Masagus Fahry rupa rupanya terinspirasi alias meniru sih tepatnya film BADHAAI HO ini. Sinetron yang tayang sore hari di salah satu stasiun tv suasta tersebut benar benar membawa seluruh konsep film BADHAAI HO, meski dikonfirmasi tidak ada lisensi resmi untuk melakukan remake namun secara tidak langsung kualitas film BADHAAI HO ini sungguh membuat sineas indonesia tergila gila.

Kabar terbaru datang dari sutradara indonesia yang punya spesialisasi melakukan remake yaitu Ody C Harahap baru saja beberapa jam lalu mengumumkan dirinya bersama tim Falcon Pictures dan Starvision telah merampungkan naskah flm berjudul TAMU TAK DI UNDANG MOVIE yang merupakan remake resmi film BADHAAI HO. Ody C Harahap yang sukses dengan film SWEET 20 (2017) dan ME VS MAMI (2016) yang merupakan remake film asal korea selatan kali ini mencoba peruntungannya dengan mencoba remake film bollywood, film TAMU TAK DI UNDANG MOVIE akan tayang lebaran 2020 mendatang, meskipun belum ada klarifikasi resmi tentang casting film tersebut namun diyakini film TAMU TAK DI UNDANG MOVIE tidak akan jauh jauh dari pemeran yang juga terlibat di sesi sinetron sebelumnya.

Menarik nih dost, film indonesia remake bollywood. Yakin bakal sebagus BADHAAI HO ??? saya pribadi sih kurang yakin karena secara rasa film indonesia lebih condong ke kiblatnya korea yang punya story soft dan narasi yang sedang sedang saja, sedangkan film bollywood khususnya BADHAAI HO jauh lebih padat dan presisi di narasi dan sangat kuat di elementer pendukung yang menyempurnakan film.*** (Putri Hawa)