Bollywood ID. Penangkapan terhadap putra bintang, Aryan Khan oleh pos Biro Pengendalian Narkotika (NCB) yang ditahan pada Minggu (3/10), telah menjadi berita utama karena beberapa alasan.
Mengapa semua orang menunggu, untuk mengetahui bahwa putra Shah Rukh Khan itu, akan mendapat jaminan hari ini (14/10), salah satu alasan pertama, mengapa dia menjadi viral adalah selfie yang muncul dalam beberapa jam setelah penangkapan Aryan Khan.
Selfie viral ini, di antaranya saat Aryan duduk di kursi dan melihat ke kamera, saat seorang pria bernama KP Gosavi, mengambil foto selfie.
Sementara NCB merilis pernyataan awal, yang mengatakan bahwa Gosavi bukan bagian dari tim mereka. Dan yang mengejutkan, laporan terbaru menyatakan, bahwa Gosavi adalah buronan Polisi Pune, yang mengeluarkan surat penangkapan terhadap Gosavi tiga tahun lalu.
Seperti dikutip dari Koimoi.com, Polisi Pune, kini kembali mengeluarkan surat edaran penangkapan terhadap KP Gosavi, saat wajahnya menjadi viral, di penangkapan Aryan Khan.
KP Gosavi terlibat dalam kasus kecurangan di tahun 2018, yang dilaporkan di Kepolisian Pune. Edaran tersebut salah satunya meminta Gosavi agar tak meninggalkan India.
"Kami telah mengeluarkan surat edaran penangkapan dan pengawasan terhadap KP Gosavi, yang telah melarikan diri dalam kasus kecurangan tahun 2018, yang dilaporkan di kantor polisi Faraskhana," kata Amitabh Gupta, Komisaris Polisi Pune.
Menurut laporan PTI, KP Gosavi adalah satu dari sembilan saksi independen NCB dalam kasus penyitaan narkoba di Kapal Pesiar.
Dilaporkan bahwa Polisi Pune, telah lama mencari Gosavi yang menghilang, setelah didakwa karena menipu seorang pria yang tinggal di Pune dengan dalih menawarkan pekerjaan di Malaysia.
"Sambil menjanjikan pekerjaan di Malaysia, Gosavi secara kolektif mengambil Rs 3,09 lakh (sekitar Rp 60 juta) dari orang tersebut dengan cara mencicil. Namun, setelah ditunggu-tunggu, Gosavi tak juga memberikannya pekerjaan kepadanya, bahka Gosavi pun tak mengembalikan uangnya, dan dia malah kabur," ujar salah seorang pejabat di kantor Kepolisian Faraskhana. [Melaty Tagore]